Kepala Bagian Ekonomi Kota Bima mengikuti kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat di Hotel Pullman Bandung pada Selasa, 23
Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap menyampaikan bahwa penurunan tekanan inflasi 2023 terutama didorong oleh penurunan tekanan inflasi yang cukup signifikan pada kelompok Administered Prices (AP), termasuk tekanan inflasi pada kelompok Volatile Foods (VF) dan Core Inflation (CI) yang turut melandai.
Berdasarkan komoditasnya, melandainya inflasi Tahun 2023 berasal dari harga bensin, tarif angkutan udara, tongkol diawetkan, bawang merah, telur dan daging ayam ras, kue kering berminyak dan mobil. Di sisi lain, penurunan tekanan lebih lanjut tertahan oleh kenaikan harga beras terutama disebabkan kenaikan HET per September 2023.
“Lebih terkendalinya inflasi NTB tidak terlepas dari sinergi yang sangat baik antara TPID termasuk dukungan masyarakat NTB yang turut berkontribusi dalam berbagai program pengendalian inflasi”, katanya.
Berbagai upaya yang telah dilaksanakan Bank Indonesia bersama TPID Provinsi NTB untuk menjaga terkendalinya inflasi di wilayah NTB antara lain, diselenggarakannya 25 kali koordinasi kelembagaan, sidak pasar secara berkala, serta pelaksanaan 433 kali Operasi Pasar di Pulau Lombok dan Sumbawa, sekaligus melakukan penyaluran beras SPHP.
Lebih lanjut, TPID terus berkomitmen menjaga keberlanjutan program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) selama tahun 2023, seperti replikasi berbagai best practice, hilirisasi pangan, pemanfaatan pupuk organik dan diversifikasi olahan pangan.
Kepala Kpw BI NTB juga mengatakan bahwa kegiatan Pengembangan Kapasitas (capacity building) ini juga merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi daerah melalui pengembangan pemahaman dan penyeragaman persepsi seluruh anggota TPID Provinsi NTB.